
Pada pertemuan mini meet-up Panji Raharjo di Jakarta beberapa waktu yang lalu, para penulis dan pembaca MakeMac bersama-sama membuka iPad baru yang masih terkemas dengan rapi. Saya menghadiri acara tersebut namum tidak ikut serta saat membuka kemasan iPad. Packaging yang memperhatikan setiap detil, bagian dalam yang tertata rapi, serta excitement yang ditimbulkan ketika menyalakan produk Apple. Setiap pengguna produk Apple tentu pernah merasakan hal tersebut.
Tentu saja, karena iPad tersebut akan lebih sering dipegang oleh saya, review iPad akan menjadi tugas saya selanjutnya. Review gadget tidak bisa terhindar dari pembahasan spesifikasi serta perbandingan ke pendahulunya. Agar tidak berkesan terlalu teknikal, saya ingin mencoba melakukan review kali ini dengan pendekatan yang lebih mudah dimengerti oleh baik pengguna awam maupun yang berpengalaman.

Saya bisa mencoba iPad baru saat perjalanan ke rumah setelah pertemuan MakeMac selesai. Mengeluarkan iPad baru dan memegangnya secara langsung memang menunjukkan bahwa iPad baru lebih berat dan tebal dari pendahulunya, tetapi berat tersebut masih dalam batas wajar untuk iPad baru mengingat kapasitas baterai lebih ditingkatkan sebesar 70%. Bagaimana dengan Retina display?
It’s simply splendid.
Retina display
Saat ini personal computer atau asisten pribadi, baik itu tablet maupun netbook, di pasar selalu berusaha menjual spesifikasi. Prosesor yang lebih cepat, RAM yang lebih besar, ukuran layar yang lebih lebar. Apple, jika kita menilai dari Keynote peluncuran iPad baru, tidak mencoba menjual hal-hal di atas. Dua hal yang menarik perhatian saya, dan bahkan menjadi nilai jual di iPad baru, adalah Retina display dan peningkatan kualitas kamera belakang. Retina display, sebuah karya yang sulit kamu bayangkan tanpa melihat sendiri, berhasil menjadikan iPad sebagai asisten pribadi terbaik yang bisa kamu temukan.Kalau kamu sudah memiliki iPad, sebaiknya jangan melihat ke layar iPad baru. Mengapa? Karena kamu akan mulai melihat semua layar digital dengan ketajaman yang berbeda. Mata kamu akan terbiasa dengan ketajaman layar iPad baru dan mulai merasa setiap detil di iPad lama berkesan pixelated. Teks dan gambar ukuran kecil menjadi demikian tajam bagaikan cetakan berkualitas tinggi.
Ketajaman Retina display bisa dihasilkan berkat kemampuan Apple menggabungkan 4 pixel yang sebelumnya hanya terdiri satu pixel. Dengan resolusi 2048 x 1536, dan pixel density sebesar 264 ppi, iPad sekarang mampu memainkan HD movies dengan nuansa yang jauh berbeda.

Satu lagi perubahan yang membutuhkan perbandingan langsung iPad baru dengan pendahulunya adalah temperatur warna layar. Temperatur layar di iPad baru lebih hangat dibanding pendahulunya. Perbedaan ini hanya bisa diketahui ketika perbandingan dilakukan secara berdampingan. Saya sendiri lebih menyukai layar dengan temperatur warna yang hangat karena lebih nyaman di mata untuk penggunaan jangka waktu lama.
Menggunakan iPad 3
Salah satu kegiatan yang paling menyenangkan untuk dilakukan di iPad baru adalah membaca. Saya memasukkan aplikasi majalah favorit saya yaitu Flipboard dan Zite ke dalam iPad baru. Tidak lupa juga saya memasukkan Instapaper, aplikasi utama saya, ke iPad baru.

Membaca di iPad baru sungguh sureal. Kesannya berlebihan, tetapi ketajaman yang dihasilkan di Retina display bukan suatu hal yang bisa saya deskripsikan dengan kata-kata. Kamu bisa membayangkan sebuah garis melengkung tanpa ada cacat sedikitpun? Itulah lengkungan-lengkungan teks yang dihasilkan pada layar iPad baru.
Apple menggunakan A5X pada iPad baru sebagai prosesor utamanya iPad (3) untuk mempertahankan performa untuk mendukung Retina display. Walaupun tidak menunjukkan peningkatan performa, iPad baru mampu menjalankan semua aplikasi tanpa memperlihatkan kesan lambat. Saya tidak bisa menyatakan bahwa iPad (3) lebih cepat dari iPad 2, tetapi iPad (3) adalah sebuah device yang tidak akan membuat kamu frustrasi karena terlambat menjalankan perintah-perintah dari penggunanya.
Dilengkapi kapasitas memori dua kali lipat yaitu 1 GB RAM, iPad baru mampu mendukung aplikasi yang sudah dirancang buat Retina display dengan lebih baik. RAM yang lebih besar berarti bisa menyimpan lebih banyak cache buat webpage sehingga Safari cenderung jarang melakukan reload ketika kehabisan memori. Saya belum pernah menemukan masalah memori di iPad original maupun iPad 2 karena tab yang saya gunakan selalu kurang dari 5.
Bagaimana dengan daya tahan baterai yang harus menampung prosesor A5X Quad-Core dan kelebihan Retina display di iPad (3)? Apabila Apple tetap menggunakan baterai seperti di iPad 2, maka iPad (3) hanya bisa bertahan ±5 jam. Kepiawaian Apple dalam teknologi baterai memungkinkan mereka mempadatkan baterai untuk dimasukkan ke dalam iPad (3) sehingga mampu bertahan selama 10 jam seperti iPad 2. Peningkatan baterai sebesar 70% menandakan sebuah pencapaian yang menakjubkan dan bisa membuat kita menantikan daya tahan baterai produk Apple selanjutnya.
Kekurangan baterai berkapasitas besar adalah pada saat melakukan pengisian. Mengisi baterai iPad (3) dari 0% membutuhkan ±4 jam sampai penuh. Apabila kamu hanya menggunakan iPad di dalam rumah, hal ini bukanlah sebuah kendala. Namun sebagian orang memilih iPad karena mobilitasnya dan hal tersebut perlu mendapat perhatian dari Apple.
Salah satu isu yang terlintas di benak setiap orang adalah suhu iPad setelah pemakaian beberapa waktu. Memang benar terdapat peningkatan suhu pada iPad 3 setelah pemakaian dalam jangka waktu tertentu. Peningkatan suhu ini tidak begitu menganggu sampai saya harus melepaskan iPad atau menggunakan sarung tangan. Hangat adalah sebuah sebutan yang lebih tepat dibanding panas.
Alasan Apple memasukkan kamera ke iPad 2 mungkin adalah FaceTime. Saya sulit percaya bahwa Apple akan memasukkan kamera berkualitas biasa (kalau bukan rendah) ke iPad 2 untuk pengambilan foto dan perekaman video. iPad (3) mendapat peningkatan kamera belakang sehingga mampu merekam video dengan kualitas 1080p yang sudah distabilkan dengan video stabilizer. Sayangnya tidak terdapat perubahan pada kamera depan sehingga kamu harus tetap menggunakan kamera VGA ketika ngobrol dengan orang terdekat melalui FaceTime.
Memilih iPad 2 atau iPad (3)?
Membeli produk Apple cukup sederhana. Kalau bisa ambil yang paling baru, beli yang baru. Karena perbedaan harga biasanya cuma berkisar antara 1–2 juta. Mungkin angka tersebut cukup besar bagian bagi seseorang, tetapi coba perhatikan. Siklus pergantian device biasanya adalah 3 tahun sekali. Dengan membeli device baru, kamu bisa menikmati semua fitur baru untuk 3 tahun ke depan. Membeli iPad 2 hanya memungkinkan kamu menggunakannya selama 2 tahun ke depan.iPad baru bukan hanya sebuah produk baru yang meningkatkan kenyamanan dalam membaca. Kamu sebagai seorang gamer juga bisa menikmati game-game dengan grafis yang menakjubkan berkat Retina display dan GPU iPad baru.
Bagi kamu yang jarang menggunakan iPad untuk aktifitas sehari-hari, atau hanya sebatas membeli iPad karena ingin memenuhi kebutuhan keluarga. iPad 2 bisa menjadi pilihan awal sebelum kamu benar-benar terbiasa dengan produk Apple.
Akhir Kata
Berkat persiapan dan percobaan berulang-ulang, Apple berhasil melakukan terobosan menjadikan iPad sebagai pemimpin di industri tablet melalui Retina display.Retina display yang belum mendapatkan saingan yang sepadan menjadikan alasan utama orang-orang bisa memilih iPad baru. Bisa saja semua tablet akan mengikuti langkah Apple dan menyebabkan semua situs untuk mendukung layar Retina display.
Jika Retina display tidak mengubah ekosistem gadget yang selama ini dibatasi oleh layar berpixel rendah, paling tidak Retina display sudah menghasilkan riak di tengah-tengah persaingan Post-PC.
0 komentar:
Posting Komentar